Selasa, 29 Mei 2012


Pelaku Pembacokan Supporter PSS Diringkus Polisi


SLEMAN—Satreskrim Polsek Seyegan berhasil menangkap dua pelaku penganiayaan supporter PSS Sleman, Selasa (29/5) dini hari. Keduanya adalah warga Balangan, Senangrejo, Minggir yakni SGY, 17 dan Dedy alias Kuncung, 27.
SGY yang tercatat sebagai pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Minggir ditangkap di rumahnya sekitar pukul 01.00 WIB. Menyusul setengah jam kemudian Dedy ditangkap di Jl.Seyegan-Minggir. Polisi juga menyita pedang yang digunakan tersangka untuk membacok korban.
Kaplsek Seyegan, AKP Supri Purwanto memaparkan, setelah kejadian Minggu (27/5) malam, kepolisian langsung melakukan penyelidikan. Sempat muncul beberapa nama yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Namun dugaan kuat mengarah kepada SYG dan Dedy.
“Kedua tersangka kami amankan dengan bantuan dari masyarakat Seyegan juga,” paparnya.
Dari hasil pemeiksaan tersangka, yang melakukan pembacokan terhadap korban Pandu Norman adalah Dedy, sementara SYG hanya ikut membantu melakukan pemukulan dengan batu dan bongkahan aspal.
Hingga Selasa sore, polisi belum bisa membeberkan motif dari dua tersangka melakukan penganiayaan terhadap Pandu Norman.
Akibat perbuatan kedua tersangka, sampai Selasa (29/5) sore, Pandu Norman masih kritis di RSUP DR.Sardjito.

Senin, 28 Mei 2012


Suporter, Kekerasan, dan Kreativitas

28MEI
Di negeri ini, menjadi suporter sepakbola ternyata juga bisa membahayakan nyawa. Minggu (27/5) kemarin, ada beberapa peristiwa tragis yang menjelaskan pernyataan tersebut. Di Jakarta, 3 suporter tewas setelah menyaksikan pertandingan Persija vs Persib. Penyebabnya sederhana, korban salah kostum. Karena tidak mengenakan kaos oranye, korban dianggap sebagai suporter tim tamu yang menjadi musuh bebuyutan pendukung tuan rumah. Ironis karena belakangan diketahui bahwa korban adalah pendukung tuan rumah dan baru pertama kali menyaksikan pertandingan bola di GBK.
Sementara di Sleman, anak SMP berusia 14 tahun dibacok setelah menyaksikan pertandingan PSS vs PPSM. Anggota Brigata Curva Sud (BCS) – salah satu kelompok suporter PSS – ini diserang oleh oknum suporter PSS Sleman juga. Warisan konflik lama namun masih hangat yang disebabkan perpecahan di tubuh suporter PSS. Konflik membawa korban yang tidak perlu. Sampai tulisan ini dibuat, korban masih dirawat dan menjalani operasi di RS Sardjito. Hampir setiap pertandingan PSS, pasti ada serangan dalam skala kecil maupun besar terhadap BCS.
Kalau mau ditarik lebih jauh, kasus kekerasan yang melibatkan suporter jumlahnya begitu banyak. Tidak perlu menghitung jumlah kasus di berbagai daerah, cukup melihat dari apa yang terjadi di Yogyakarta dalam beberapa bulan ini. Beberapa bulan lalu, persoalan perpecahan suporter PSIM menyebabkan satu orang meninggal; Pertandingan usiran Persija vs Persipura di Mandala Krida menghasilkan kerusuhan antar suporter kedua tim; Pertandingan usiran Persija vs Persebaya di Sultan Agung Bantul juga sama saja. Oknum suporter Persebaya menjarah warga di sekitar stadion.

Sedangkan di Sleman, beberapa pertandingan yang saya saksikan langsung di Maguwoharjo pun berakhir dengan kekerasan. Misalnya saja dalam laga antara PSS vs Persis. Laga yang sebenarnya berjalan biasa-biasa saja menjadi begitu pelik ketika kasus kekerasan melibatkan suporter tuan rumah, BCS-Slemania, Pasoepati, bahkan pemain! Setidaknya ada satu motor yang dibakar dan puluhan orang luka-luka. Beberapa kawan saya di BCS, Slemania, maupun Pasoepati ikut menjadi korban.
Menjelaskan siapa yang salah dalam kasus ini sungguh sulit. Lebih sederhana kalau kita lemparkan kesalahan kepada provokator yang bermain. Ini yang lebih masuk akal. Kalau tidak ada provokator, bagaimana mungkin seorang Javier Rocha –bintang Persis – yang mencoba menenangkan para pendukung, dilempar batu dari atas tribun oleh suporternya sendiri?! Saya betul-betul kaget ketika menyaksikan adegan aneh-tapi-nyata itu.
Oh iya, saya kaget, tidak bisa menerima, tetapi hal seperti memang sebuah kewajaran.
Pertengahan dekade 1980-an, psikolog sosial Peter Marsh memberikan analisis yang menarik mengenai kekerasan yang melibatkan suporter dalam sepakbola. Dalam tulisannya yang berjudul Life and Careers on the Soccer Terraces, Marsh melacak bagaimana kelahiran hooligans di Inggris pasca tahun 1960an yang didominasi anak-anak muda. Analisis Marsh ini dalam konteks yang lebih jauh bisa digunakan untuk melihat kekerasan yang terjadi di dunia sepakbola.  Menurutnya,  kekerasan adalah hal yang melekat dalam sepakbola.
Suporter datang ke lapangan pertandingan tidak hanya untuk menyaksikan pertandingan sepakbola, tetapi juga untuk kekerasan. Kekerasan, adalah hal yang sifatnya alami dan instingtif pada manusia. Ia melekat dalam insting bertahan manusia. Sewaktu-waktu ia akan muncul ketika lingkungannya begitu menekan dan menyebabkan frustasi sosial. Tentu saja butuh sarana untuk menyalurkan frustasi sosial yang menghimpit. Sepakbola menyediakan hal itu. Dengan gengsi, identitas, eksistensi, dan kebanggaannya, sepakbola menjelma menjadi ruang yang tepat bagi saluran itu.
Nah, bagi anak-anak muda ini, kekerasan menjadi semacam kenikmatan (jouissance) tersendiri. Perjumpaan antara gegap gempita sepakbola dengan periode usia yang sedang berada dalam puncak kegalauan adalah kunci utamanya. Eksistensi kemudian tidak hanya dimaknai sebatas mendukung tim kesayangan. Lebih dari itu, eksistensi juga ditunjukkan dengan fanatisme anti. Anti tim ini, anti tim itu, anti suporter ini, anti suporter itu. Karena fanatisme anti ini, seringkali kerusuhan sepakbola di Indonesia terjadi karena hal yang berada di luar pertandingan.
Fanatisme anti bahkan tidak peduli pada kemampuan diri sendiri. Maksudnya begini, jarang kita melihat perang yang terjadi antar suporter adalah perang kreativitas atau perang prestasi. Perang telah menjelma dalam arti yang sebenar-benarnya, dengan kekerasan fisik. Kesenangan muncul ketika berhasil melukai, mencederai, (bahkan membunuh!) suporter lawan. Banyak kasus seperti ini di Indonesia. Tahun lalu,  ada kawan saya – anggota Panser Biru – yang dipenjara beberapa bulan karena terlibat kasus penyerangan suporter Persijap Jepara.
Saya ragu kasus kekerasan ini akan segera hilang. Bahkan saya juga tidak yakin bahwa kuantitas kekerasan akan berkurang. Selain membutuhkan pemecahan lintas sektor,  perpecahan kompetisi (karena bajingan-bajingan di tubuh PSSI), menjadi faktor yang akan semakin memperuncing kekerasan. Hampir setiap hari di media sosial saya melihat “perang” antara pendukung LPI dan LSI, antar suporter beda klub, bahkan antara suporter sesama klub. Belum lagi ditambah berita-berita provokatif dari media yang berpihak di masing-masing kubu.
***
Tentu saja, saya tak ingin kehilangan harapan. Di tengah atmosfer pesimisme yang memenuhi republik, harapan adalah satu-satunya hal yang mesti dijaga. Dalam kondisi ketika PSSI sebagai otoritas tertinggi dalam sepakbola Indonesia gagal memberikan cuaca yang nyaman bagi sepakbola, suporter mesti bertindak sendiri. Anarki. Bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kreativitas yang terus menerus dikembangkan.
Di Yogyakarta, BCS adalah salah satu kelompok suporter yang layak untuk diapresiasi karena kreativitasnya. Saya tidak banyak mengetahui tentang kelompok suporter ini sebelumnya. Pertama kali mendengarnya pun ketika saya menyaksikan pertandingan PSIS vs PSS di Jatidiri beberapa bulan lalu (baca Jatidiri tidak Banyak Berubah). Itu pun saya sempat agak mangkel karena BCS sempat terlibat lempar-lemparan dengan suporter PSIS. Dan saya terjebak di tribun itu!
Apresiasi muncul setelah menyaksikan tiga pertandingan terakhir PSS di Maguwoharjo. Duduk di tribun selatan, saya selalu ikut dalam atraksi koreo di setiap pertandingan. Ada gairah yang tak terkatakan selama berada di stadion. Ini yang pernah saya rasakan beberapa tahun lalu saat masih di Semarang. Sebagai seorang Panser Biru, impuls selalu terangsang setiap kali menyaksikan PSIS di Jatidiri. Saat itu, prestasi Mahesa Jenar sedang bagus-bagusnya.
Nah, bersama BCS ini, saya seolah mengalami deja vu. Ini suporter gila. Beberapa kali koreo dengan menyusun huruf dari potongan-potongan kertas sungguh luar biasa. Sulit untuk membuatnya dengan kondisi tribun yang tidak memiliki tempat duduk sendiri-sendiri. Ini berbeda dengan di Eropa yang mudah membuat susunan huruf atau gambar tertentu karena kursi sendiri-sendiri. Beberapa koreo BCS bisa dilihat di gambar-gambar ini:
Puncaknya tentu pertandingan kandang terakhir PSS musim ini melawan PPSM Magelang kemarin (27/5). Koreo yang membentuk angka “1976” terlihat begitu menggelegar. Apalagi di awal pertandingan sempat menghujani lapangan dengan atraksi papper rain. Gambarnya bisa dilihat di bawah ini.
Sejauh ini, di Indonesia, saya jarang melihat koreo yang membentuk huruf seperti yang dilakukan BCS. Sepanjang pertandingan bernyanyi dan tidak fokus menyaksikan pertandingan. Saya pernah tidak melihat gol di pertandingan karena lebih perhatian untuk sorak-sorak. Saya kira BCS menjadi generasi suporter kreatif di tanah air melanjutkan kelompok-kelompok suporter yang sudah lama berdiri seperti Aremania, Pasoepati, Jakmania, Viking, dan lainnya.
Suporter-suporter kreatif semacam ini yang perlu dikembangkan oleh mereka yang mengaku sebagai suporter setia klub. Kekerasan sudah tidak relevan untuk mengaktualisasikan diri. Atau, kekerasan bisa menjadi ajang aktualisasi diri karena hanya itu satu-satunya cara yang mereka ketahui untuk mendukung tim kesayangan.
Jika kita lihat dalam jejak historis suporter sepakbola di berbagai belahan dunia, suporter kreatif merupakan antitesis dari pendukung yang mengandalkan kekerasan ala hooligans. Kita bisa melihat dari “pasukan tartar” ala Skotlandia, drilos pendukung Norwegia, roligans suporter Denmark, bahkan oranji yang merupakan fans Belanda. Nama-nama ini adalah pioner bagi suporter kreatif di Eropa. Mereka bernyanyi, menari, berteriak, dan penuh hiruk pikuk di dalam stadion. Tujuannya mendukung tim sendiri sekaligus mengintimidasi lawan. Bukankah ini yang harus dilakukan oleh para fans jika memang mereka ingin mendukung tim kesayanganya?

10 Tempat Terlarang di Google Maps


 Ingin melihat Menara Eiffel dari dekat tanpa harus ke Paris? Anda bisa melakukan tamasya virtual di Google Maps untuk mewujudkannya. Tapi tidak setiap tempat bisa terlihat di situs.

Diwartakan Mashable, Rabu (21/3/2012), untuk alasan keamanan, beberapa gambar tempat dalam Google Maps sengaja dibuat blur. Ini berarti, jika ingin melihat kota atau jalan-jalan di Korea Utara, keinginan Anda tidak akan terwujud lewat peta online Google itu.
.
“Citra satelit dan udara di Google Earth dan Google Maps berasal dari berbagai sumber, baik komersial dan publik,” kata juru bicara Google Deanna Yick.

“Pihak ketiga yang menyediakan peta harus mengikuti hukum di negara mereka. Beberapa diantaranya mungkin mengaburkan gambar kemudian mengirimkan gambar tersebut pada kami,” tambahnya.

Ketika Google Maps pertama kali diluncurkan, gambar Gedung Putih dan Gedung Capitol di Washington dibuat samar. Namun itu sudah dipulihkan.

Sekarang ada 10 tempat yang dibuat samar di Google Maps. Pertama adalah The Royal Residence di Belanda. Istana kerajaan Amsterdam yang disebut Koninklijk Paleis Amsterdam adalah tempat yang disamarkan dalam Google Maps. Tempat ini berhubungan dengan keluarga kerajaan Belanda, termasuk Kandang Kerajaan serta tempat hunian bernama Huis ten Bosch.

Kedua adalah Buffalo Niagara International Airport di New York. Sebagian besar disamarkan dengan warna putih. Ketika diperbesar detil lokasi juga tidak terlihat. Ketiga adalah Tantauco National Park di Chile. Taman nasional yang jadi rumah bagi banyak hewan terancam punah ini hanya bisa diketahui lewat markah di Google Maps.

Keempat adalah Keowee Dam di South Carolina. Tempat yang disamarkan ini adalah bendungan di danau Keowee. Bendungan tersebut membantu beroperasinya sebuah pembangkit tenaga Duke Energy.

Kelima adalah wilayah misterius di Rusia. Tidak diketahui alasan wilayah ini dibuat samar. Terlebih bila mengingat letaknya di tundra Siberia. Kota terdekat wilayah itu adalah Egvekinot, yang merupakan tetangga dari Alaska.

Keenam adalah Minami Torishima Airport di Jepang. Bandara ini terletak di pulau Minami Torishima, lepas pantai timur Jepang. Tempat yang digunakan oleh Japan Maritime Self-Defense Force ini disamarkan dengan warna putih.

Ketujuh adalah Michael Aaf Buliding di Utah. Ini merupakan wilayah yang ditempati US Army, tempat militer menguji senjata kimia dan biologis. Tempat ini disamarkan, nampaknya karena alasan keamanan.


Kedelapan adalah Cornell University Combined Heat and Power Plant di New York. Fasilitas ramah lingkungan mutakhir ini digunakan untuk memproduksi listrik dari gas alam. Tempat tersebut disamarkan dengan warna putih.
Kesembilan adalah kota Babylon di Irak. Tempat ini hanya terlihat mirip dengan lahan peternakan ketimbang diperlihatkan sebagai kota yang ramai. Terakhir adalah Vlissingen di Belanda. Di wilayah ini terdapat tanki minyak, beberapa markas tentara, serta markas angkatan udara. Tempat ini dibuat terlihat pecah-pecah (pixelated).

10 Motor Raksasa di Dunia






Motor gede atau dikenal dengan sebutan Moge selalu identik dengan bentuknya yang garang dan besar. Bodi besar itu juga didukung dengan sokongan mesin besar.

Tak ayal motor ini juga dipakai bagi para biker pria yang berbadan besar. Sebut saja Harley Davidson, BMW, dan Trumiph.

Tetapi, apakah orang-orang berbadan besar itu masih sanggup mengendarai motor-motor raksasa dengan tenaga super besar. 


1. Monster Aston Martin Bermesin V12

Kualitas Aston Martin di dunia otomotif tidak lagi diragukan. Produk-produknya kerap kali digunakan film James Bond.

Tak cuma supercar, produsen asal Inggris ini juga menciptakan motor Monster dengan tenaga AM V12. Bentuknya yang besar memang sulit dipercaya, belum lagi tenaganya yang mencapai 425 hp. Motor yang disokong dengan mesin Aston Martin 6L V12 powerplant, dibanderol Rp1,2 miliar.


2. Big Toe Monster Bike

Motor hasil kerjasama Swede dan Frankenstein Tom Wilberg, dilengkapi oleh roda truk raksasa yang disebut Bigfoot. Guinness World Record memberikan rekor sebagai motor tertinggi di dunia untuk dikendarai. Raksasa ini didorong oleh mesin berkaspitas 5.3Liter V12.


3. Sepeda Motor Kinetik Amfibi

Awalnya sepeda ini dirancang untuk mengikuti lomba sepeda motor kinetik amfibi. Bar di roda belakang memungkinkan sepeda ini mengumpulkan traksi pada permukaan yang basah sekalipun. 

Dirancang oleh Peter Wagner dari California, sepeda ini sangat tidak dianjurkan untuk mengantar anak sekolah ataupun berjalan di tengah kemacetan.


4. Monsterbike (Penny Farthings Modern)

Penny Farthings tidaklah mudah dikendarai, sebab motor ini memiliki tinggi seatap rumah. Hanya pecinta moge dengan keahlian khusus yang mampu mengendarainya.


5. Dodge Tomahawk

Inilah sepeda motor tercepat di dunia. Sepeda motor seharga Rp5 milyar ini, memiliki mesin berkekuatan besar tipe V 10 silinder 90 derajat, yang setara dengan tenaga 500 kuda. 

Kecepatannya sangat fantastis, yaitu mencapai 100 km/jam dalam waktu di bawah 3 detik. Dodge Tomahawk mampu melaju dengan kecepatan maksimum 500 km/jam.


6. Dolmette

Didukung oleh 24 mesin gergaji DOLMAR, motor ini layaknya sebuah monster pembunuh. Tentunya Anda akan merasa dikejar-kejar oleh pembunuh bersenjata gergaji jika berada di dekat motor ini. 


7. Honda CBX dengan mesin V12

Motor Honda CBX milik Andreas Georgeades juga masuk dalam daftar ini, Dibuat secara manual, motor ini disokong mesin bertenaga V12 berkapasitas 2000 cc.


8. Motor Raksasa Seberat 2.950 Kg

Motor milik Greg Dunham masuk dalam rekor dunia sebagai motor tertinggi di dunia. Dengan ketinggian 3 meter, motor ini akan sangat sulit untuk dikendarai di jalan raya. 

Motor seharga Rp2,7 miliar memiliki berat 2.950 Kg, dan dipersenjati mesin berkapsitar 8.2Liter, yang dikawinkan oleh transmisi 2 percepatan. Mesin itu mampu memproduksi tenaga sebesar 500 hp.


9. Gun Bus 410 Inch V Cubic

Clemens F. Reinhardt harus berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menciptakan motor raksasa ini. 

Motor ini sepertinya saat mustahil untuk diciptakan. Namun, Clemens telah bisa membuatnya dengan sangat baik. Gun Bus disokong dengan mesin V-Twin injeksi. 


10. Australia Monster Motorbike

Motor raksasa seberat 13 ton dengan tinggi 10 kaki, mampu berlari dengan bantuan mesin Detroit Diesel yang dikawinkan dengan transmisi otomatis 6-speed Allison. Sebagai orang yang melihat motor ini selalu berpikir, dimanakah pemiliknya memarkir motor tersebut

Drag Race Truk Volvo vs Ferrari Spider

Produsen otomotif asal Swedia, Volvo, telah membuat sebuah truk tercepat di dunia. Hebatnya, Truk berkelir hijau ini menggunakan teknologi hybrid.

Dilansir Carbuzz, Senin 26 Maret 2012, Volvo truk memiliki mesin D16, yang memadukan motor listrik dan baterai. Pemilik Volvo Truk, Ron Huibers mengatakan makna warna hijau pada truknya merupakan penggabungan kemampuan para teknisi Volvo dan pengembangan teknologi.

"Para teknisi kami menggabungkan kemampuan untuk menghasilkan Volvo berteknologi hybrid dengan menyertakan kemampuan ratusan teknologi bus Volvo lain di seluruh dunia," ujar Ron Huibers.

Volvo truk menggunakan transmisi semi otomatis-manual I-Shift yang memiliki kecepatan 265 km/jam. Dengan adanya motor listrik, tenaga truk ini mencapai 200 hp dan torsi 885 lb-ft, sehingga total seluruh tenaganya menjadi 2.100 hp dan torsi puncak 5.000 lb-ft.

Truk Volvo ini memiliki desain aerodinamis dengan kemampuan yang mampu menciptakan rekor tersendiri. Hal yang sudah dilakukan adalah uji jarak sepanjang 500 meter. Truk Volvo hybrid akan mematahkan kecepatan yang ada saat ini, yakni 265 km/jam di landasan Historic Wendover Airfield di Utah, Amerika Serikat, 27 April mendatang.
TERUS BERLARI TAK KENAL PATAH HATI ASAL KAU MENANG KU BAHAGIA !!

Judul Film Hollywood dalam Bahasa Jawa

Iki minongko mung kanggo woconan lan iso guyonan, jebule boso jowo kui okeh seng nganggo neng bongso londo * wong londo* iki bukti buktine.!
1. Die Hard — Matine Angel
2. Die Hard II — Matine Angel Tenan
3. Die Hard III With A Vengeance — Kowe Kok Ra mati-mati yo?
4. Enemy at the gates — Musuhe Wis Tekan Gapuro
5. Batman Forever — Ngembat Saklawase
6. Remember the Titans — eling Titan-titan
7. Bad Boys — Bocah-bocah Uelek
8. Sleepless in Seattle — Keturon neng Seattle
9. Lost in Space — Ilang Nang Awang-awang
10. X-Men — Wong Lanang Saru
11. X-Men 2 — Wong Lanang Saru Banget
12. X-Men 3 (Belum dirilis) — Aming
13. Cheaper by Dozen — Tumbas Selusin Langkung Murah
14. The Cooler — Selot Adem
15. Paycheck — Kasbon
16. Independence Day — Pitulasan
17. The Day After Tomorrow — Sesuk Emben
18. Die Another Day — Modare Ojo Saiki
19. There is Something About Marry — Meri Ono apa-apane
20. Silence of the Lamb — Wedhuse Mutung
21. All The Pretty Horses — Jarane Ayu-ayu
22. Planet of the Apes — Planete Wong Apes
23. Gone in Sixty Second — Minggat Sak cepete
24. Original Sin — Dosa Tenanan
25. Mummy Returns — Mami-mami podo Mudik
26. The Abyss — Entek-entekan
27. Copycat — Kopi Kucing (nggo konco Sego Kucing)
28. Seabiscuit — Klethikan Neng Laut
29. Freddy vs Jason — gelut
30. Terminator — Terminal Montor
31. How To Lose A Guy in 10 Days — Ya opo Carane Megat Wong Lanang mung 10 Dino
32. Lord Of The Ring — pedagang akik…
33. Deep Impact — Ngantem Njero
34. Million Dollar Baby — Genjik Regone Sayuto
35. Blackhawk Down — Manuk ireng kenek bedhil
36. Saving Private Ryan — Ngelesi privat mas rian (pancene gobol tenan opo?)
37. Dumb and Dumber — Wong Goblok lan guoooblok tenan

Cara Gampang Nguatne Sinyal Modem/HP

Cara iki ringkes, ning tontonen wae hasile. Aku wis nyoba lang nggumun dhewe. Bantere donlot karo aplod modemku dadi maksimal koyo sing dijanjekne provider.. Langsung padha praktekno wae..






Njupuka kabel tembaga kira2 30-50 cm, banjur ubeng-ubengna (lilitkan) ping 2 nganti ping 5 nyang modem utawa hapemu. Banjur oncekono turahan bungkus kabel sing 10 cm turahane banjur arahno munggah melu arah antena modem/hapemu. Manfaate iso ngunggahne sinyal nganti 3-5 bar. Nanging ati-ati pucuke kabel ojo ngasi nggores casing utawa display modem/hapemu, eman-eman.

Cara iki iso dimodifikasi karo nyolder pucuk kabel nyang socket antena (ora kabeh modem/hape iso, amarga ora kabeh ono socket antenane).

Dawane kabel/kawat tembaga sing optimal kanggo GSM 900 MHz = 33,3 cm dene dawane kabel/kawat kanggo GSM 1800 MHz = 16,7. Rumuse, dawane antena = C / Frekuensi; C iku kecepatan cahaya (300.000.000 m/s).

Yen pas tenan pretungane, sinyal iso nambah nganti 3-5 bar (skala 5). Iseng2 aku nyoba modem CDMAku sing frekuensine 800 Mhz, dawane kawat 37,5 cm.. Wah hasile mak nyuuusss.. Jajalen, wis to..